"Totalnya sudah 18 faskes yang mengusulkan, 15 di
antaranya baru mengusulkan ke kami," katanya.
Belasan faskes itu, kata dia, terdiri atas rumah sakit
swasta seperti Siloam, Sentra Medika, Omni, selebihnya klinik swasta.
Baca Juga:
Bersama Timpora Kantor Imigrasi, Pemerintah Kota Bekasi Siap Awasi Pergerakan Warga Asing
"Jumlah faskes ini juga pasti akan terus
bertambah seiring bertambahnya pengajuan perusahaan untuk mengikuti program
pemerintah ini," katanya.
Dinkesselanjutnya akan segera menentukan
fasilitas kesehatan mana saja yang ditunjuk untuk melayani vaksinasi gotong
royong di wilayahnya. Saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan atas
pengajuan beberapa fasilitas kesehatan yang ingin berkontribusi dalam melayani
vaksinasi tersebut.
"Tugas kami adalah menunjuk fasilitas kesehatan
yang menyelenggarakan vaksin gotongroyong (VGR) ini, tentunya yang memenuhi
kriteria Kementerian Kesehatan," ucapnya.
Baca Juga:
Pria Pelatih Futsal di Bekasi Cabuli 3 Anak, Pelaku Langsung Ditangkap Polisi
Seperti diketahui, vaksinasi gotong royong mulai
digelar saat Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi terhadap 320 pekerja
PT Unilever di Kawasan Industri Jababeka Kecamatan Cikarang Utara pada Selasa
(18/5/2021) lalu.
Dalam kurun waktu sepuluh hari sejak digulirnya,
pekerja yang telah divaksin bertambah menjadi 1.933 orang.
Kendati penambahannya terbilang signifikan, namun jika
dibandingkan dengan jumlah pekerja secara keseluruhan masih cenderung
minim.