Saat stres, tubuh melepas hormon kortisol. Riset menemukan tingkat kortisol mempengaruhi keparahan Covid-19. Oleh karenanya, pasien Covid-19 juga perlu memanajemen stres agar tidak jadi penghalang pemulihan kondisi.
2. Konsumsi nutrisi yang tepat
Penting sekali memastikan kecukupan asupan nutrisi. Ini bukan soal Anda harus memperbanyak jenis nutrisi yang mana, tetapi nutrisi ini harus seimbang.
Baca Juga:
'Ngamuk' di Jepang, Strain KP.3 COVID-19 Lebih Menular Dibanding JN.1
Anda wajib memenuhi kebutuhan baik makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) maupun mikronutrien (vitamin dan mineral).
Ronald mengingatkan agar konsumsi pangan bernutrisi dilakukan dengan cara yang tepat. Artinya, cara pengolahan pun turut jadi pertimbangan.
"Hindari makanan yang enggak sehat, biar badan cepat pulih. Makanan yang dipilih misalnya buah, sayur, hindari yang berlemak tinggi, gorengan," imbuh dokter yang juga berpraktik di RSPI Bintaro Jaya ini.
Baca Juga:
Sariawan Bisa Jadi Tanda Awal Kanker Lidah, Begini Pencegahannya Menurut Dokter
3. Hindari polifarmasi
Obat memang salah satu elemen yang diandalkan selama isolasi mandiri. Ronald menekankan agar konsumsi obat ini sesuai gejala dan tidak berlebihan. Dalam istilah kedokteran, konsumsi banyak obat disebut polifarmasi.
"Kondisi ringan, isoman, gunakan obat sederhana. Kalau demam, bisa Paracetamol. Kalau pilek, minum obat pilek. Kalau gejala tereduksi, jangan banyak-banyak [konsumsi obat]," katanya.
4. Istirahat cukup
Isolasi mandiri menuntut Anda untuk cukup istirahat. Istirahat yang cukup berarti Anda memberikan kesempatan tubuh untuk pemulihan dan segera sembuh dari Covid-19. Ronald berkata, isolasi mandiri disarankan selama 10 hari plus 3 hari bebas gejala.