Sementara itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menyampaikan bahwa penguatan sinergi dan kolaborasi menjadi salah satu dari empat fokus utama BPJS pada tahun 2025, khususnya untuk mendukung keberlanjutan Program JKN.
Menurutnya, kerja sama dengan Dukcapil merupakan wujud kolaborasi yang memperkuat komitmen dalam memberikan pelayanan optimal kepada peserta JKN.
Baca Juga:
Ribuan Korban Keracunan MBG, BPJS Ingatkan: Hanya Peserta yang Dijamin, KLB Ditanggung Daerah
Ghufron juga menjelaskan bahwa berbagai inovasi telah dihadirkan guna meningkatkan kualitas layanan dan kemudahan akses bagi peserta.
Pemanfaatan NIK disebut sangat krusial dalam transformasi digital, yang bertujuan meningkatkan mutu pelayanan JKN. Kini peserta cukup menunjukkan NIK di KTP untuk mengakses layanan kesehatan.
Inovasi terbaru, lanjut Ghufron, adalah penggunaan NIK dalam sistem identifikasi wajah yang dinamakan FRISTA (Face Recognition Identification System for Authentication).
Baca Juga:
50 Ribu Warga Pamekasan Kehilangan Layanan BPJS, Pemkab Tunggak Rp41 Miliar
Teknologi ini memungkinkan proses verifikasi identitas peserta menjadi lebih cepat dan akurat.
"Dengan FRISTA verifikasi akan menjadi lebih cepat dan akurat, sehingga mampu mengurangi antrean dan meminimalisir kesalahan," jelas Ghufron.
Ia juga menyampaikan bahwa per April 2024, jumlah peserta JKN telah mencapai 279 juta orang.