WahanaNews.co | Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus penyakit jantung koroner (PJK) meningkat dengan cepat.
Kini, penyakit jantung koroner tak hanya dialami oleh lansia tapi sudah bergeser menyerang kelompok usia produktif.
Baca Juga:
Pengendalian Rokok Diperketat, WHO Soroti Komitmen Indonesia Jaga Kesehatan Publik
Jantung merupakan organ vital yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh supaya nutrisi dan oksigen dapat diserap oleh tubuh.
Jantung memiliki pembuluh darah koroner sebagai pembuluh darah utama yang bertugas mendistribusikan oksigen dan nutrisi ke organ jantung.
Seiring bertambahnya usia, tingkat elastisitas pembuluh darah koroner akan semakin menurun akibat plak aterosklerosis.
Baca Juga:
Keluar dari WHO, Argentina Ikuti Jejak Trump dan Tegaskan Arah Baru
Adanya plak aterosklerosis ini menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah jantung koroner yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja jantung.
Plak juga dapat timbul akibat timbunan lemak. Kondisi tersebut biasanya menjadi penyebab utama penyakit jantung yang paling umum, yaitu penyakit jantung koroner.
Spesialis jantung dan pembuluh darah Yahya Berkahanto Juwana dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjelaskan penyakit jantung koroner adalah gangguan kesehatan akibat penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah arteri koroner oleh plak aterosklerosis dari timbunan lemak, kalsium, maupun akibat degeneratif atau proses penuaan.