Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan Journal of Diabetes Investigation, seseorang yang rutin mengonsumsi minuman manis memiliki risiko 25 persen lebih besar terjangkit diabetes.
Diabetes adalah penyakit mematikan nomor 3 di Indonesia menurut WHO dengan angka kematian mencapai 40,78 per 100 ribu jiwa. Gejala utama lazimnya sering buang air kecil, cepat merasa lapar, dan sering merasa haus.
Baca Juga:
Simak Cata Menghidari Diabetes di Usia Muda
Gejala tambahan bisa terjadi penurunan berat badan secara cepat tanpa penyebab jelas, kesemutan, luka yang sulit sembuh, cepat lelah, dan mudah mengantuk.
“Jadi, peduli lah terhadap diri sendiri. Mulai terapkan gaya hidup sehat dengan berolahraga. Lakukan secara bertahap mulai dari 15-30 menit setiap hari, lalu tingkatkan jadi 1 jam setiap hari. Lalu, selektif lah memilih makanan yang baik untuk tubuh kita,” ucapnya.
Decsa menilai pemerintah dan para pemangku kebijakan sudah saatnya kembali membuat dan melaksanakan program-program memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.
Baca Juga:
Dokter Anak Imbau Konsumen Teliti Label Kemasan untuk Cegah Konsumsi Gula Berlebih
Seperti dahulu, mewajibkan pelajar untuk melakukan gerak tubuh setiap hari sebelum memulai pelajaran.
“Dulu ada senam kesegaran jasmani. Mau enggak mau semua siswa wajib ikut. Ini program sangat bagus, simpel. Secara tidak langsung ini cara menanamkan pola hidup sehat terhadap anak.
Seperti dilansir dari laman Ruang Guru PAUD Kemendikbud Ristek. Saat aktif bergerak, otot dan tulang anak akan berkembang lebih kuat. Apalagi jika anak bergerak aktif ketika pagi hari, karena bisa mendapatkan asupan vitamin D dari sinar matahari. Metabolisme tubuh juga menjadi lebih baik. Tubuh akan lebih lancar menyerap nutrisi.