Tentunya, itu merupakan realitas yang sangat membahayakan. Data International Diabetes Federation (IDF) saja menyebut jumlah penderita diabetes terus meningkat.
Dari hanya 7,29 juta jiwa pada 2011 menjadi 19,47 juta jiwa pada 2021.
Baca Juga:
Simak Cata Menghidari Diabetes di Usia Muda
Bahkan, kemungkinan besar akan meningkat hingga 47 persen mencapai 28,57 juta jiwa pada 2045. Ini, menurut Decsa sangat mungkin terjadi.
Sebab, gaya hidup masyarakat, khususnya kalangan muda sudah jauh bergeser saat ini. Lebih berdampak negatif terhadap kesehatan
Lihat anak-anak yang lebih senang duduk diam bermain gadget ketimbang melakukan aktivitas fisik main bersama teman-temannya. Kalangan muda dan dewasa pun serupa.
Baca Juga:
Dokter Anak Imbau Konsumen Teliti Label Kemasan untuk Cegah Konsumsi Gula Berlebih
“Lebih senang melihat handphone, media sosial, mudah mengikuti tren yang tidak sehat. Senang mengonsumsi produk-produk minuman manis yang memang masif berpromosi. Bahkan, minuman manis sekarang seolah sudah jadi gaya hidup. Bisa 2-3 cup setiap hari, belum lagi makanan-makanan instan,” kata Decsa.
Padahal, asupan gula tambahan ideal untuk tubuh hanya 25-50 gram atau sekitar 8-10 sendok teh setiap hari.
“Sebaiknya bahkan kurang dari itu. Lihat minuman-minuman manis yang digemari saat ini, berapa kandungan gulanya. Ya, kalau perilaku ini diiringi dengan kebiasaan buruk lainnya, seperti merokok, tidur kurang dari 7 jam setiap hari, pasti lebih cepat diabetes,” lanjutnya.