WAHANANEWS.CO, Jakarta - Insomnia kronis terbukti berdampak negatif terhadap kesehatan otak, mempercepat penurunan fungsi kognitif dan daya ingat.
Kondisi ini turut meningkatkan risiko gangguan kognitif ringan hingga demensia.
Baca Juga:
Kebijakan Australia Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun Jadi Sorotan Dunia
Insomnia kronis merupakan gangguan tidur yang terjadi secara terus-menerus, di mana seseorang mengalami kesulitan untuk tertidur atau tetap tertidur.
Kondisi ini ditandai dengan kualitas tidur yang buruk setidaknya tiga kali dalam seminggu selama tiga bulan atau lebih.
Mengutip dari sejumlah sumber, sebuah studi terkini yang diterbitkan dalam jurnal Neurology menganalisis data dari lebih dari 2.500 orang lanjut usia dengan fungsi kognitif yang masih sehat. Rata-rata usia peserta adalah 70 tahun.
Baca Juga:
80 Persen Orang Tua Tak Tahu Aktivitas Digital Anak, Menkomdigi Ingatkan Bahaya Ruang Maya
Dari jumlah tersebut, sekitar 16 persen di antaranya dilaporkan mengalami insomnia kronis.
Selama periode penelitian, sekitar 14 persen dari kelompok penderita insomnia kronis mengalami gangguan kognitif ringan atau bahkan demensia.
Sementara itu, hanya 10 persen dari kelompok tanpa gangguan tidur yang menunjukkan gejala serupa.