Ketika mempertimbangkan faktor risiko lain, peneliti menemukan bahwa orang dengan insomnia kronis memiliki kemungkinan 40 persen lebih besar mengalami penurunan fungsi kognitif.
Temuan ini setara dengan penuaan otak yang terjadi 3,5 tahun lebih awal dibandingkan mereka yang tidak mengalami insomnia.
Baca Juga:
PP Nomor 17 Tahun 2025, Langkah Nyata Pemerintah Wujudkan Ruang Digital Ramah Anak
"Insomnia tidak hanya memengaruhi perasaan Anda keesokan harinya. Tapi juga kesehatan otak," ujar Diego Carvalho, ahli saraf dari Mayo Clinic seperti dilaporkan RRI, Minggu (14/9/2025).
Lebih lanjut, Carvalho mengungkapkan bahwa insomnia yang berlangsung dalam jangka panjang bisa menjadi sinyal awal atau bahkan penyebab penurunan fungsi kognitif.
Ia mengatakan, hasil tes kemampuan berpikir menunjukkan penurunan yang lebih cepat pada kelompok ini.
Baca Juga:
Kebijakan Australia Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun Jadi Sorotan Dunia
Peserta yang melaporkan tidur lebih sedikit dalam dua minggu terakhir penelitian juga mencatat skor tes kognitif yang lebih rendah sejak awal studi.
Efeknya, kondisi otak mereka setara dengan usia empat tahun lebih tua.
Penelitian ini juga menemukan bahwa individu dengan insomnia kronis memiliki lebih banyak tumpukan plak amiloid protein yang dikaitkan dengan penyakit Alzheimer.