Selain itu, terdapat kerusakan jaringan otak yang terkait dengan gangguan pada pembuluh darah kecil.
“Hasil penelitian kami menunjukkan insomnia memengaruhi otak dengan berbagai cara. Tidak hanya soal plak amiloid, tetapi juga kesehatan pembuluh darah kecil,” kata Carvalho.
Baca Juga:
Kebijakan Australia Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun Jadi Sorotan Dunia
Menurut Carvalho, penting untuk menangani insomnia kronis secara serius.
Tujuannya bukan hanya untuk memperbaiki tidur malam, melainkan juga untuk menjaga ketahanan otak terhadap penuaan.
Peneliti juga menemukan bahwa peserta yang memiliki durasi tidur lebih lama dari biasanya menunjukkan tingkat kerusakan otak yang lebih rendah.
Baca Juga:
80 Persen Orang Tua Tak Tahu Aktivitas Digital Anak, Menkomdigi Ingatkan Bahaya Ruang Maya
Hal ini memperkuat anggapan bahwa tidur cukup dapat memberikan perlindungan terhadap otak.
Meskipun penelitian ini memiliki batasan, terutama terkait pengukuran tingkat keparahan gejala insomnia, para peneliti menekankan satu pesan penting: jaga kualitas tidur, dan bila mengalami gangguan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.