Pasalnya, rimpang temulawak mengandung sejumlah senyawa bermanfaat. Nah, senyawa kurkumin tersebut sangat bermanfaat sebagai anti-hepatitis.
Terdapat penelitian yang membuktikan manfaat tersebut, bahwa pemberian seduhan rimpang temulawak selama 6 hari dapat memberikan daya anti-hepatotoksik. Kurkumin juga dapat melindungi dari hepatitis kronis, mencegah karsinogenesis, dan memiliki efek antioksidan yang potensial.
Baca Juga:
Indonesia Peringkat 1 Pengidap Penyakit Hepatitis B di Asia Tenggara
Penelitian lain menunjukkan bahwa kurkumin menurunkan ekspresi gen virus hepatitis C. Dalam pengujian toksisitas dari penggunaan oral temulawak, didapati bahwa ekstrak temulawak dapat melindungi kerusakan hati tanpa memberikan efek toksik jika digunakan dalam dosis yang tidak berlebihan.
2. Kunyit
Obat penyakit liver alami berikutnya yaitu kunyit. Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa kunyit diduga bermanfaat dalam pengobatan hepatitis B dan hepatitis C. Dalam sebuah studi 2009 tentang sel-sel hati, misalnya, para ilmuwan menemukan bahwa ekstrak kunyit membantu menghentikan replikasi virus hepatitis B.
Baca Juga:
WHO Laporkan 920 Kasus Hepatitis Akut di Dunia, Bagaimana di Indonesia?
Sebuah studi tabung yang diterbitkan pada 2010, menunjukkan bahwa ekstrak kunyit dapat membantu menekan replikasi virus hepatitis C.
3. Sambiloto
Menurut laman rapidhomeremedies.com, bagian yang berguna untuk digunakan pada tanaman obat sambiloto adalah daunnya. Daun sambiloto memiliki rasa pahit yang kuat karena mengandung zat andrographolid.