Sayangnya konsumsi makanan ultra proses seperti ini juga bisa menyebabkan masalah jantung. Tekanan darah tinggi membuat jantung harus bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh. Seiring waktu hal ini dapat memberikan tekanan ekstra pada jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung atau gagal jantung.
Konsumsi makanan ultra proses juga bisa menyebabkan hipertrigliseridemia. Kondisi ini terjadi ketika terlalu banyak trigliserida (sejenis lemak) dalam darah. Seiring waktu bisa menyempitkan atau menyumbat pembuluh darah, yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Baca Juga:
7 Jenis Teh Hijau Terbaik yang Bisa Bikin Lemak Luntur Lebih Cepat
Dr. Laird mengungkap, "Anak-anak biasanya tidak mengalami serangan jantung atau stroke. Namun, beberapa anak kini cenderung mengalami masalah jantung serius jauh lebih awal daripada sebelumnya - di usia 30-an dan 40-an."
5. Menghambat tumbuh kembang anak
Seperti yang disebutkan dokter Tan Shot Yen sebelumnya, konsumsi makanan ultra proses pada anak-anak bisa menghambat tumbuh kembangnya, secara khusus pada tubuh dan otak mereka.
Baca Juga:
Peneliti Ungkap Bahaya Makan Mie Instan 3 Kali Seminggu, Resiko Serangan Jantung
Sifat makanan yang diproses membuat nutrisi, seperti vitamin, mineral, antioksidan, dan lemak esensial menghilang sehingga tidak sehat untuk otak.
Ahli gizi dan psikolog Chartered, Kimberly Wilson juga mengungkap kalau tambahan gula dan lemak di dalam makanan ini memiliki konsekuensi negatif pada metabolisme, kontrol glukosa darah, dan kesehatan otak anak.
Dilansir dari goodto.com pada Rabu, (18/9/2025), studi yang dilakukan oleh Science Direct menemukan konsumsi makanan ultra proses terlalu sering bisa menghambat pertumbuhan anak-anak, termasuk membahayakan kesehatan gigi dan perkembangan rahangnya.