Sementara itu, Russell Foster, seorang profesor di Universitas Oxford dan direktur Sir Jules Thorn Sleep and Circadian Neuroscience Institute, yang tidak terlibat dalam penelitian ini menanggapi bahwa penelitian tersebut tidak mempertimbangkan status kesehatan tiap individu.
"Berapa lama kita tidur, waktu tidur pilihan kita dan berapa kali kita bangun di malam hari sangat bervariasi antara individu dan seiring bertambahnya usia. Tidur itu dinamis, dan kita semua memiliki pola tidur yang berbeda, dan kuncinya adalah menilai apa kebutuhan individu kita," pungkasnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.