Pada tahun 2021 saja, penyakit ini merenggut nyawa sekitar 3,5 juta orang di seluruh dunia.
Meskipun PPOK bukan penyakit menular, kondisi ini bersifat kronis dan memengaruhi kualitas hidup secara signifikan.
Baca Juga:
Stroke Jadi Penyakit dengan Beban Biaya Kesehatan Tertinggi Ketiga di Indonesia
Namun, PPOK masih bisa dikendalikan dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup yang tepat.
Oleh karena itu, pencegahan menjadi aspek yang sangat penting guna mencegah kerusakan paru-paru yang lebih lanjut.
“PPOK disebabkan karena adanya paparan partikel atau gas berbahaya yang signifikan pada saluran napas dan jaringan paru. Salah satu partikel gas berbahaya tersebut adalah asap rokok,” jelas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Baca Juga:
5 Dampak Berbahaya Gaya Hidup Pasif yang Harus Diwaspadai
Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 yang dirilis Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sekitar 70 juta penduduk Indonesia merupakan perokok aktif.
Lebih mengkhawatirkan lagi, 7,4 persen dari jumlah tersebut adalah anak-anak dan remaja berusia 10 hingga 18 tahun.
Kondisi ini menjadi peringatan serius bagi seluruh elemen masyarakat.