Mitch Pristein, pejabat ilmu pengetahuan utama APA juga menuturkan bahwa media sosial dapat menyebabkan kecanduan serta dapat mengeksploitasi kerentanan biologis pada remaja, meningkatkan kesepian, perilaku berisiko dan kesehatan mental lainnya.
Isu yang dilemparkan antara media sosial dan remaja tentu memberikan ketakutan bagi orang tua. Namun, melalui pengetahuan ilmiah belum ditemukan hubungan yang jelas antara penggunaan media sosial dan kesehatan mental remaja.
Baca Juga:
Prilly Latuconsina Angkat Isu Kesehatan Mental Lewat Film 'Bolehkah Sekali Saja Kumenangis'
Melansir Psychologi Today, Psikolog media dari Amerika Serikat, Inggris dan India melakukan penelitian akan dampak durasi layar media sosial terhadap kesehatan mental remaja.
Mereka hanya mendapatkan sedikit bukti bahwa media sosial dapat memperburuk kesehatan mental pada remaja.
Studi ilmiah tersebut gagal untuk mengaitkan penggunaan media sosial dengan kesehatan mental. Salah satu buktinya ketika media sosial meluas di Inggris, negara ini tidak mengalami kenaikan angka bunuh diri pada remaja bahkan menurun selama satu setengah dekade terakhir.
Baca Juga:
Waspadai Orang Manipulatif, Kenali Tanda dan Trik Manipulator di Sekitar Kita
Namun faktanya, di Amerika para remaja khususnya remaja putri mengalami krisis kesehatan mental.
Jadi jika kita hanya melihat krisis kesehatan mental pada remaja tentunya media sosial akan disebutkan sebagai penyebabnya.
Data yang dimiliki oleh Centers for Disease Control (CDC) mengungkapkan meskipun bunuh diri pada remaja meningkat tetapi memiliki tingkatan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan tindakan bunuh diri pada kelompok usia lain.