“Meskipun kasus MERS-CoV ini tidak banyak dan terkendali di Arab Saudi. Namun para jemaah dan petugas haji harus selalu waspada,” ucap Imran.
Ia menekankan bahwa MERS-CoV merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang tergolong serius dan disebabkan oleh jenis virus corona.
Baca Juga:
Siap-Siap! Bansos PKH dan BPNT Triwulan II Cair Mulai Minggu Ketiga Mei
Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan hewan pembawa virus, khususnya unta, yang dikenal sebagai inang alami MERS-CoV.
Selain itu, penularan juga bisa berlangsung antar-manusia melalui droplet atau percikan cairan saluran napas dari orang yang terinfeksi saat batuk atau bersin.
“Gejala umumnya meliputi demam, batuk, dan kesulitan bernapas, yang dapat berkembang menjadi komplikasi yang lebih parah. KKHI di Makkah maupun Madinah selalu siap siaga memberikan pelayanan medis bagi jemaah yang menunjukkan gejala infeksi pernapasan,” ujar Imran.
Baca Juga:
Cegah Jemaah Terlantar, DPR Soroti Bahaya Haji Nonprosedural
Lebih lanjut, Imran mengingatkan bahwa langkah deteksi dini dan penanganan cepat sangat penting dalam mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut di kalangan jemaah.
Oleh karena itu, ia meminta agar seluruh jemaah, terutama mereka yang mulai merasakan gejala seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, atau sesak napas, segera melapor kepada petugas kesehatan haji yang ada di lapangan.
Hal ini penting agar pemeriksaan dapat segera dilakukan dan jemaah yang sakit bisa mendapatkan penanganan medis secara tepat dan cepat.