Irwansyah bertanggung jawab mengoperasikan mesin penyedot yang memindahkan avtur dari pipa bawah laut ke tangki penyimpanan.
"Dia yang menghidupkan mesin pompa dan memastikan avtur mengalir ke gudang," tambahnya.
Baca Juga:
Pertamina Pastikan Ketersediaan dan Kelancaran Distribusi Energi Selama Idulfitri 2025
Sementara itu, Hairi berperan sebagai pengangkut bahan bakar menggunakan mobil pikap. "Setelah avtur disedot, di itu yang membawa ke tempat tujuan," ungkap Rizqi.
Setiap kali beraksi, sindikat ini mampu mencuri hingga 30 kiloliter avtur.
"Dalam satu kali pencurian, mereka bisa mengambil 30.000 liter avtur. Ini angka yang cukup besar," tuturnya.
Baca Juga:
Sindikat Avtur Kualanamu Beroperasi Sejak 2021, Raup Rp 400 Juta Sekali Beraksi
Para pelaku mengaku mendapatkan upah Rp 5 juta per orang setiap minyak yang dicuri berhasil terjual.
"Jadi, begitu avtur laku, mereka langsung dapat bagian masing-masing lima juta rupiah," ujar Rizqi.
Berdasarkan interogasi, sindikat ini telah beroperasi sejak pertengahan 2021 dengan frekuensi pencurian 1-2 kali per bulan, bergantung pada jadwal kapal tanker yang datang.