Irwansyah bertanggung jawab mengoperasikan mesin penyedot yang memindahkan avtur dari pipa bawah laut ke tangki penyimpanan.
"Dia yang menghidupkan mesin pompa dan memastikan avtur mengalir ke gudang," tambahnya.
Baca Juga:
Modus Canggih, Sindikat di Deli Serdang Lubangi Pipa Bawah Laut untuk Curi Avtur
Sementara itu, Hairi berperan sebagai pengangkut bahan bakar menggunakan mobil pikap. "Setelah avtur disedot, di itu yang membawa ke tempat tujuan," ungkap Rizqi.
Setiap kali beraksi, sindikat ini mampu mencuri hingga 30 kiloliter avtur.
"Dalam satu kali pencurian, mereka bisa mengambil 30.000 liter avtur. Ini angka yang cukup besar," tuturnya.
Baca Juga:
Avtur Ramah Lingkungan, Senjata Baru Indonesia di Pasar Penerbangan Dunia
Para pelaku mengaku mendapatkan upah Rp 5 juta per orang setiap minyak yang dicuri berhasil terjual.
"Jadi, begitu avtur laku, mereka langsung dapat bagian masing-masing lima juta rupiah," ujar Rizqi.
Berdasarkan interogasi, sindikat ini telah beroperasi sejak pertengahan 2021 dengan frekuensi pencurian 1-2 kali per bulan, bergantung pada jadwal kapal tanker yang datang.