Sumiyati menjelaskan bahwa meskipun terluka, Praka S tetap menunjukkan kekuatan. Menurutnya, luka-luka yang terlihat pada Praka S terutama berada di kepala dan lengan.
Sumiyati menambahkan bahwa anggota TNI tersebut meminta agar warga tidak berkerumun untuk mengantarnya ke rumah sakit.
Baca Juga:
Tri Adhianto Kecam Tindakan Pelecehan Seksual Oknum Pemuka Agama di Pondok Melati
"Dia naik ambulans saja masih sendiri enggak mau digotong dan bilang 'Jangan ramai-ramai bang, saya malu sama komandan'," ungkap Sumiyati dikutip dari Kompas.com, Minggu (31/3/2024).
Korban dibawa ke RSUD Kota Bekasi oleh seorang warga dan petugas keamanan TPST Bantargebang.
Namun, Praka S tidak bisa diselamatkan. Korban meninggal dunia di rumah sakit.
Baca Juga:
Lewat “Santika Fair B2B 2025”, Hotel Santika Indonesia Hotels & Resorts Siap Perluas Kolaborasi
Berdasarkan pengakuan Praka Supriyadi, dirinya bersimbah darah karena mengalami kecelakaan.
Namun, menurut informasi yang Sumiyati dengar, tim dokter dari RSUD kota Bekasi memastikan bahwa luka yang dialami Praka S akibat bacokan.
"Kalau kata rumah sakit itu pembacokan bukan kecelakaan," ujar Sumiyati.