"Saat dokter mau periksa, yang bersangkutan ini izin ke kamar mandi. Di kamar mandi itulah dia kemudian melahirkan sendiri. Karena takut diketahui orang, bayi itu langsung ditaruh di tangki air kloset duduk,” jelasnya.
Setelah melahirkan, pelaku kemudian kembali masuk menjalani proses pemeriksaan karena menurut dokter dia hamil. Dokter kemudian memeriksa pasien dengan alat USG (Ultrasonografi) untuk memastikan kondisi kehamilannya.
Baca Juga:
Kasus Dugaan Persetubuhan Anak dan Aborsi, Polisi Sebut Nikita Laporkan Vadel
Namun saat di USG, bayi dalam kandungan pelaku sudah tidak ada dan hanya tertinggal plasenta di dalam rahim. Dokter pun menyarankan untuk melakukan prosedur kuret, namun pasien menolak dan meminta segera pulang.
“Setelah di USG dokter lihat tinggal plasenta, maka makin curigalah dokter ini, mereka minta agar pasien dikuret tapi pasien dan ibunya tidak mau, mereka minta pulang,” ungkapnya.
Berselang beberapa hari, mulai tercium bau tidak sedap dari toilet. Seorang cleaning service RSU bernama Rahma Aris, pertama kali mencium bau menyengat tersebut.
Baca Juga:
Neneng Rela Anaknya Disetubuhi Pacar hingga Direkam Demi Kepuasan
Dia kemudian mencoba mencari tahu, dan ternyata bersumber dari toilet pria. Saat membuka pintu toilet itu, saksi Rahma pun melihat jasad bayi itu tepatnya dari dalam tangki air kloset duduk. Saksi Rahma yang kaget melihat itu langsung menyampaikan ke rekan kerjanya dan pihak RS langsung melapor kejadian itu kepada pihak berwajib.
"Pihak RS laporkan kejadian ini. Dari laporan itu dilakukan penyelidikan dan diperoleh informasi jika sebelumnya ada pasien yang diduga kuat oleh dokter hamil namun tiba-tiba bayi yang dikandungnya hilang saat diperiksa lagi," katanya.
Dari penyelidikan itu, kata Ferdinand, pelakunya pun mengarah kepada remaja wanita AR. Pihak kepolisian pun mencoba melakukan pendekatan dengan membujuk serta memberi penjelasan kepada AR.