Dia menceritakan, kejadian berawal saat korban Hely baru pulang dari menghadiri pesta pernikahan warganya. Diketahui Hely merupakan Pjs Kepala Desa Bangun Rejo, OKU Timur.
Setelah pulang ke rumahnya, sambung Mukhlis, Hely hendak pergi lagi melaksanakan kegiatan pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) di kantor Desa Bangun Rejo. Namun, saat akan pergi, tersangka menanyakan kepada korban perihal uang yang diterima Hely sebesar Rp 3 juta.
Baca Juga:
RSUD OKU Timur Tingkatkan Layanan Cuci Darah dengan 12 Mesin Hemodialisa
“Tersangka meminta pembagian uang tersebut, tapi tidak diberi korban sehingga terjadi perdebatan di dalam kamar," katanya.
Perdebatan tersebut sempat berhenti. Tapi ternyata tersangka mengambil sepucuk senjata api yang maksudnya hanya untuk menakuti korban.
Saat itu Gusmadi mengacungkan senjata api tersebut ke kepalanya sambil berkata kepada ibunya dengan kata-kata 'tembak bae (saja) aku, Buk, sekiro (jika) aku dak beguno (tidak berguna) hidup di sini (rumah)'. Kemudian korban menepis senjata api tersebut sehingga meledak kemudian terjatuh ke lantai.
Baca Juga:
Rumah Duka AKP Anumerta Lusiyanto Dipenuhi Pelayat Menanti Kedatangan Jenazah Dimakamkan
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.