Warung itu tutup pada pukul 00.00 WIB.
Pemilik warung bahkan tidak melihat adanya insiden kejar-kejaran motor seperti yang diceritakan oleh Aep.
Baca Juga:
Sejumlah Nama yang Terseret di Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
"Tapi pada waktu itu, sekitar pukul 9 atau 10 malam, tidak ada orang. Tidak ada orang yang lewat, tidak ada kejadian seperti itu," tambahnya.
Seorang penduduk bernama Fery sangat meragukan kesaksian Aep. Menurutnya, jarak antara warung dan lokasi di mana para pelaku sering berkumpul sangatlah jauh.
"Saya tidak tahu bagaimana dia (Aep) bisa melihat Pegi dan teman-temannya melempari korban," kata Fery.
Baca Juga:
Alasan LPSK Tolak Permohonan Perlindungan 9 Orang dalam Kasus Vina
Perlu diingat bahwa Eky dan Vina tewas di Desa Kepompingan, Talu, Kabupaten Cirebon pada Sabtu, 26 Agustus 2016 lalu. Dalam dakwaan, Eky dan Vina mengenakan jaket geng motor saat itu.
Mereka diserang oleh sekelompok 11 pelaku dan dilempari dengan batu. Kemudian, pelaku mengejar Eky yang membawa Vina.
Di Jembatan Talu, pelaku memukul Eky dengan kayu hingga jatuh. Setelah itu, mereka dibawa ke lahan kosong di belakang showroom, tempat mereka dianiaya hingga tewas.