Setelah mengisi data, Amin kembali mendapatkan pesan OTP. Karena ragu pesan ini tidak resmi, Amin menanyakannya kepada pegawai CS.
Pegawai CS itu kemudian mengatakan bahwa pesan itu resmi dari Bank BRI. Pegawai CS itu kemudian mengambil ponsel Amin dan mengeklik pesan permintaan OTP itu.
Baca Juga:
Tembus Rp1,3 Triliun, Antusiasme Masyarakat Terhadap Tabungan BRI Simpedes Tinggi
"Tapi disitu tidak ada keluar kode OTP. Saya cek email saya tapi tidak ada yang masuk. Jadi saya bilang nanti saya cek email (melalui) laptop di rumah," ujar Amin.
Namun saat mengecek di laptop, Amin tak bisa mengakses email miliknya. Ketika Sabtu (13/5/2023) pagi, dia mengecek saldonya di ATM BRI hanya tersisa Rp 53.000.
Tidak lama berselang, Amin juga menerima notifikasi transaksi melalui SMS sebanyak 3 kali yang berisi ada penarikan sebanyak 3 kali.
Baca Juga:
Realisasi Penyaluran KUR Sultra Capai Rp3,27 Triliun per Oktober 2024
Amin akhirnya sadar bahwa ponselnya diretas saat diberitahu koleganya yang bekerja di bank. Menurut koleganya tersebut raibnya saldo tabungannya itu karena telah mengeklik pesan undangan digital dari orang tak dikenal sebelumnya.
Namun Amin meyakini uang di rekeningnya hilang setelah CS BRI mengeklik pesan permintaan OTP di ponselnya.
"Yang jadi persoalan, itu kode OTP bukan saya kasi kan. Saya kan belum tahu di situ (waktu bertemu CS). Saya bertanya apa ini yang masuk. Seandainya saya tahu kan saya langsung suruh blokir rekening. Jadi di situ kelalaiannya (pegawai BRI)," kata Amin.