"Kita tahu bahwa aksi copet ini sudah sangat meresahkan khususnya di Stadion Kanjuruhan. Para pelaku memanfaatkan momen pertandingan karena saat itu banyak sekali suporter yang datang untuk menyaksikan pertandingan," ujar Ferli.
Ferli menegaskan, Polres Malang berkomitmen memberantas aksi pencopetan yang sudah sangat meresahkan di Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga:
Viral Nantangin Polisi, Rosidi Akhirnya Ditangkap
Sebab, suporter yang berniat datang memberikan dukungan pada tim kesayangan mereka justru menjadi korban pencopetan.
"Kelima orang ini memiliki peran masing-masing, mulai dari yang beraksi di lapangan sampai yang menadah hasil curian itu. Dari hasil penyelidikan awal petugas berhasil mengamankan sedikitnya 16 unit HP hasil curian, serta uang tunai Rp 3.750.000 hasil penjualan HP curian," tutur Ferli.
Ferli menjelaskan, pelaku memiliki peran masing-masing.
Baca Juga:
Nahas, Seorang Bocah Dicabuli Tetangga Sendiri
Mulai dari bagian mengambil barang, membawa lari barang bukti hingga yang meneriaki copet, padahal yang dituduh adalah korbannya.
Sedangkan yang berteriak justru komplotan itu sendiri.
"Mereka saling berganti peran dalam aksinya, ada yang mengambil, ada yang meneriaki dan ada yang membawa lari barang buktinya. Bahkan mereka (pelaku) bisa membuat korban diteriaki sebagai pelaku pencopetan. Kami akan terus mengembangkan kasus ini, untuk mengejar pelaku-pelaku lainnya," kata Ferli.