Lantaran ada kedekatan antara Ormas LMPI dengan LPKSM Al-Jabbar, sehingga dianggap bisa menyelesaikan perkara tersebut dengan cara kekeluargaan. Sehingga pada Senin (18/7/2022), sekitar pukul 20.00 WIB, pihak LPKSM Al-Jabbar dan korban mencari dan mendatangi rumah J. Tapi penjelasan J malah berbelit-belit, sehingga tidak ditemukan titik temu, malahan minta diketemukan dengan SD.
Kemudian, sambung Aditya, korban AW dipertemukan saudara J dengan terduga pelaku saudara Z. Ternyata mobil tersebut sudah berpindah tangan ke saudara SD.
Baca Juga:
Ratusan Warga Antusias Padati Bazar Murah Ramadhan Polresta Cirebon
“Pengakuan J, bahwa dia hanya perantara, dari pertemuan itu diketahui ternyata mobil tersebut digadaikan sebesar 7 juta rupiah berdasarkan kuitansi transaks,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Aditya menjelaskan, perkara ini pernah dimediasikan di Kantor Desa Jamblang, tetapi tidak membuahkan hasil, karena SD meminta dana sebesar Rp 30 juta, kemudian uang pun ditransfer pada saat itu juga sebelum unit (mobil) dihadirkan tersebut akan dipindankan lagi ke Lampung.
Perkara penggelapan mobil ini pun, tambah dia, sudah dilaporkan ke Polresta Cirehon dengan Nomor LP: O11/LP/DM/QMS/VII/2022 oleh Advokat Oorib, S.H, MH. Pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB, oknum LMPI berinisial J menghubungi panglima Al -Jabbar dan menantang duel kepada seluruh anggota LPKSM Al-Jabbar.
Baca Juga:
Puluhan Pemudik Gratis di Kota Cirebon Diberangkatkan ke Bekasi
Berita itu kemudian diteruskan ke Sekjen Al-Jabbar, AEK. Tanpa berkoordinasi ke pimpinan pesantren AEK mengerahkan anggota untuk konfirmasi ke kantor LMPI, kemudian terjadilah bentrokan antara LPKSM Al-Jabbar dengan Ormas LMPI.
Pasca bentrokan, aku Aditya, beberapa anggota LPKSM Al-Jabbar diamankan petugas Polresta Cirebon. Kemudian, pada 21 Juli 2022, pihak LPKSM Al-Jabbar melakukan press release klarifikasi dan permintaan maaf yang dipimpin oleh Advokat Oorib dan didampingi sesepuh LPKSM Al-Jabbar, Ahmad Yusuf dan Kyai Didi.
Namun, pada malamnya, ada dua orang mendatangi rumah Kyai Didi yang diketahui berinisial A dan K. Dan tak beberapa lama, datang lagi dua orang yang berbeda dan tidak diketahui identitasnya mencari Kyai Didi.