Namun, C terus membujuk FNL hingga dirinya mau menemani untuk pergi bertemu Yohanes. Singkat cerita, FNL dan C pun pergi menggunakan mobil milik Enjel.
Lalu, setiba Perumahan Akasia Pamulang, ternyata Yohanes tak mau ditemui dan hanya mau dihubungi via telepon.
Baca Juga:
Sisi Kelam AI Diungkap Polisi Inggiris, Untuk Penipuan hingga Pelecehan Seksual
Dalam sambungan telepon itu, Yohanes seolah tahu semua tentang keluarganya. Mulai dari anaknya ada dua, dan tahu anaknya baru lulus kuliah.
Tak hanya itu, Yohanes juga mengatakan kalau salah satu anaknya akan meninggal dalam waktu dekat. Namun, hal itu bisa urung terjadi kalau dia menyediakan salib yang ada berliannya.
Tetapi, FNL tak memiliki barang yang diminta oleh Yohanes. Mendengar hal itu, Yohanes lantas mengatakan bahwa barang itu bisa diganti dengan emas.
Baca Juga:
Fenomena E-commerce: Nilai Transaksi Fantastis, tapi Ribuan Kasus Penipuan Mengintai
"Saya kemudian diarahkan pulang untuk mengambil perhiasan emas yang digunakan sebagai persyaratan pengobatan," ucal FNL.
Di rumahnya, FNL lalu mengambil perhiasan miliknya. Antara lain, tiga buah kalung emas, dua buah gelang emas, tujuh buah cincin emas, serta tiga emas batangan senilai total Rp100 juta.
Setelah mengambil perhiasan, FNL masuk ke dalam mobil terlapor yang sudah menunggu di depan jalan rumahnya kemudian kembali ke depan Perumahan Akasia.