G kemudian memalsukan resi pengiriman menyerupai milik Ninja Xpress, meski tanpa logo resmi perusahaan, untuk mengirim paket-paket palsu.
“Kalau paket aslinya tetap ada dan tetap berproses untuk pengiriman kepada pelanggan. Jadi, pada akhirnya pelanggan tetap menerima paket aslinya,” tambah Rafles.
Baca Juga:
Transfer Data Indonesia-AS Dikritik: UU PDP Lebih Kuat, Tapi AS Lebih Tegas Menindak
Menanggapi kasus ini, Chief Marketing Officer Ninja Xpress, Andi Junardi Juarsa menyampaikan keprihatinannya terhadap keresahan pelanggan.
Ia menegaskan bahwa Ninja Xpress tidak mentoleransi pelanggaran privasi dalam bentuk apa pun.
“Setelah menemukan indikasi anomali akses terhadap data internal, kami segera menginvestigasi dan langsung melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian,” ujarnya di Polda Metro Jaya.
Baca Juga:
Bjorka Klaim BCA Jadi Target Peretas, Pihak Bank Pastikan Data Aman
Andi juga menyatakan bahwa kasus ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sistem keamanan data dan manajemen internal perusahaan.
“Ini membuktikan perlindungan konsumen dan keamanan data pribadi adalah tanggung jawab kita bersama,” tuturnya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.