Dua hari kemudian, pada Minggu (25/5/2025), kekerasan pertama terjadi. Alvino mengikat tangan dan kaki ZR serta menutup mulut anak itu dengan lakban.
Pada 26 dan 27 Mei, Indah datang menjenguk anak-anaknya dan membawa kebutuhan seperti susu dan popok. Saat itu, kedua anak tampak sehat dan baik-baik saja.
Baca Juga:
6 Polisi Diduga Peras dan Siksa Warga Takalar, Ditahan Propam
Namun tragedi sesungguhnya terjadi pada Selasa (10/6/2025) pukul 06.30 WIB. ZR terbangun dan menangis. Alvino, yang kesal, memandikan anak itu, lalu mendorong tubuh kecilnya hingga kepalanya membentur sudut kloset.
“Benturan itu membuat kepala bagian belakang ZR benjol dan ZR menangis histeris kesakitan,” jelas AKBP Angga. Alih-alih merasa iba, Alvino malah mencekik leher ZR sambil mengangkat tubuh mungilnya dan membentaknya berkali-kali dengan kata “Diam!”
ZR terus menangis. Alvino yang semakin kalap, bahkan memasukkan jari telunjuk ke kemaluan anak itu, menyebabkan korban semakin histeris.
Baca Juga:
Cekik Istri Kedua hingga Tewas, Pria di Tangerang Ditangkap
Beberapa saat kemudian, Alvino membawa ZR ke rumah orangtuanya di Desa Koto Taluk. Setibanya di sana, ia kembali menyiksa korban dengan mendorongnya hingga jatuh dan mencengkram perut ZR dengan kuat.
“Saat itu hanya mereka berdua saja di rumah,” ucap Angga.
Tersangka lalu pergi mengambil kelapa, meninggalkan ZR sendiri di rumah. Ketika kembali, ia mendapati ZR tergeletak tak sadarkan diri di depan pintu samping rumah.