“Sepertinya ZR berusaha kabur dari kekerasan Alvino, tapi tidak kuat dan jatuh tersungkur,” kata Angga.
Pukul 11.00 WIB, Alvino meminta adiknya, F, untuk mengantarkan ZR ke Puskesmas Teluk Kuantan. Kepada petugas medis, Alvino berdalih ZR mengalami kecelakaan lalu lintas.
Baca Juga:
6 Polisi Diduga Peras dan Siksa Warga Takalar, Ditahan Propam
Karena luka-luka korban cukup parah, pihak puskesmas merujuknya ke IGD RSUD Teluk Kuantan. Sekitar pukul 13.00 WIB, Wiji mendatangi Indah dan mengatakan bahwa ZR ditabrak lari pengendara motor. Mereka kemudian menuju RSUD bersama.
Setiba di rumah sakit, ZR langsung dibawa ke ICU. “Dokter menjelaskan bahwa ZR mengalami banyak lebam di tubuh, tangan, leher, dan kepala,” ungkap Angga.
Pada Rabu (11/6/2025) sekitar pukul 16.00 WIB, ZR menghembuskan napas terakhirnya. Tubuh kecilnya tak sanggup lagi menahan siksaan yang dideritanya.
Baca Juga:
Cekik Istri Kedua hingga Tewas, Pria di Tangerang Ditangkap
Indah yang curiga atas luka-luka putrinya akhirnya melapor ke Polres Kuansing. Polisi segera memeriksa jenazah dan menemukan banyak luka lebam di sekujur tubuh korban.
Hari itu juga pukul 20.00 WIB, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau untuk diautopsi. Satu jam kemudian, Alvino dan Wiji ditangkap Satreskrim Polres Kuansing.
“Keduanya diamankan pada hari yang sama saat korban meninggal dunia. Karena diduga kuat telah melakukan kekerasan terhadap ZR,” ujar Angga.