WahanaNews.co | Pembunuh ibu kandung anggota Komisi V DPR RI Bambang Hermanto, Casinih (62) telah ditangkap Polisi. Tersangka mengaku sakit hati yang berujung pada peristiwa pembunuhan tersebut.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengatakan pelaku adalah seorang pria dan orang yang dikenal oleh korban.
Baca Juga:
Tuai Kritik, Tunjangan Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR Dikaji Ulang
"Tersangka adalah orang yang biasa membantu membersih-bersihkan rumah", kata Ibrahim, dikutip dari detikcom, Jumat (26/5).
"Tersangka sementara satu orang, pria," ujar dia.
Usai membunuh Casinih, pelaku disebut kabur ke Bandung. Setelah ditangkap, pelaku yang berinisial T itu menjalani pemeriksaan di Mapolres Indramayu.
Baca Juga:
DPR RI Tak Lagi Dapat Rumah Dinas, IKN Jadi Salah Satu Pertimbangan Utama
"Tersangka sudah kita amankan. Untuk motif masih kita dalami," kata Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar, Jumat (26/5).
Fahri mengatakan anggotanya berhasil melacak jejak tersangka tersebut kurang dari 24 jam. Polisi menangkap T di kawasan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Tersangka mengakui perbuatannya. Saat pemeriksaan saksi-saksi dan olah TKP mengerucut ke satu orang inisial T.
"Warga mananya nanti kita cek lagi ya, tersangka laki-laki," ucap Fahri.
Fahri menyampaikan alasan pelaku membunuh Casinih. Ia mengaku sakit hati terhadap korban.
"Menurut keterangan tersangka motifnya adalah karena sakit hati. Tapi kita akan terus dalami," ucap Fahri.
Fahri belum bisa menjelaskan secara rinci soal pemicu sakit hati hingga berujung pembunuhan. Saat ini polisi masih meminta keterangan dari tersangka.
"Kita masih lengkapi penyelidikan. Soal luka-luka, nanti ya menunggu hasil autopsi," ucap Fahri.
Jenazah Casinih dimakamkan di salah satu TPU Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Warnata (62) perangkat desa Desa Sukra, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu mengaku terkejut dengan kematian Casinih.
Ia tidak melihat secara langsung kondisi korban. Namun, ia mengatakan bahwa korban meninggal dunia dalam kondisi tangan terikat tali dan mulut tersumpal selendang atau kerudung (jenis kain tipis).
"Tidak tahu, cuman katanya tangan terikat, mulut tersumpal sama kudung (kerudung). Itu (korban) duduk di depan kulkas. Kondisinya udah melet (lidah menjulur)," kata Perangkat Desa Sukra, Warnata, Sabtu (27/5).
Warnata juga mengungkap bahwa pembunuh Casinih merupakan orang baru yang sering dimintai tolong oleh korban.
"Bukan pembantu, biasa disambat bebersih, nyalain lampu, sering itu. Tinggalnya kadang di Buyut Keto di Blok Kedondong," ujar Warnata.
[Redaktur: Alpredo]