WahanaNaNews.co | Pelaku penganiayaan seorang guru SMAN 7 Rejang Lebong yang menyebabkan korban menjadi buta, saat ini tengah dikejar Aparat Kepolisian Resor (Polres) Rejang Lebong, Bengkulu.
Kapolres Rejang Lebong AKBP Juda Trisno Tampubolon di Rejang Lebong, Kamis, (4/8/2023) mengatakan kasus penganiayaan guru SMAN 7 Rejang Lebong tersebut terjadi pada Selasa (1/8) pagi di lingkungan SMAN 7 Rejang Lebong yang berada di Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, Sumsel, tepatnya di Desa Simpang Beliti, Kecamatan Binduriang.
Baca Juga:
Cabuli Belasan Muridnya, Guru Ngaji di Semarang Ditangkap Polisi
"Saat ini penyidik Polres Rejang Lebong sudah mengantongi identitas pelaku dan masih dalam pengejaran petugas, karena setelah melakukan aksinya pelaku langsung melarikan diri," kata dia, melansir ANTARA.
Dia menjelaskan dirinya telah memerintahkan jajarannya termasuk Polsek Padang Ulak Tanding (PUT) untuk mencari keberadaan pelaku penganiayaan tersebut sampai dapat.
"Kapolsek PUT sudah melakukan upaya persuasif dengan mendatangi pihak keluarga pelaku, dengan harapan pelaku dapat menyerahkan diri," terangnya.
Baca Juga:
Fakta Murid Ajak Guru Berkelahi Berujung Dikeluarkan dari Sekolah
Terpisah Ketua DPRD Rejang Lebong Mahdi Husen mengaku turut prihatin atas kejadian yang menimpa guru SMA yang bertugas di wilayah itu dan berharap kasus ini nantinya tidak akan terulang kembali.
"Saya sudah menghubungi Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu karena wewenang SMA/SMK ada di provinsi. Tetapi secara wilayah ini adalah wilayah Rejang Lebong, kami merasa prihatin dan menyayangkan kejadian ini," terangnya.
Untuk mengatasi permasalahan itu pihaknya, kata dia, akan membahasnya bersama Bupati Rejang Lebong dan Forkopimda, kemudian melibatkan PGRI, kepala sekolah, tokoh masyarakat dan pihak terkait lainnya guna mencari solusinya serta memberikan perlindungan kepada guru.