Untuk kategori bantuan pangan, pemerintah mengirimkan beras, minyak goreng, gula, makanan bayi, mi instan, paket lauk pauk, air mineral, serta bahan konsumsi lain.
Adapun bantuan non-pangan meliputi popok bayi, pembalut, perlengkapan mandi, selimut, tikar, handuk, hingga pakaian bayi yang sangat dibutuhkan para pengungsi.
Baca Juga:
Pemulihan dan Kepedulian: PLN Kirim Genset serta Sembako bagi Korban Banjir Sumatera
Pengiriman dilakukan menggunakan beberapa jenis helikopter dengan kapasitas angkut berbeda.
Helikopter TNI AU mampu membawa hingga 2 ton muatan, sementara helikopter Basarnas berkapasitas 350 kg, dan helikopter BNPB memiliki daya angkut sekitar 150 kg.
Perbedaan kapasitas ini membuat pola distribusi dilakukan secara bergantian dan menyesuaikan kebutuhan lokasi terdampak.
Baca Juga:
Langkah Gesit PLN di Sumut: Jaringan Pulih, Bantuan Mengalir ke Pengungsian
Di sisi lain, BNPB terus memetakan sejumlah wilayah yang masih terisolasi, terutama di Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, dan Agam.
Meski alat berat seperti eskavator telah dikerahkan, BNPB menilai kebutuhan tambahan masih diperlukan untuk mempercepat pembukaan akses jalan.
Perbaikan infrastruktur sangat penting agar distribusi bantuan selanjutnya dapat berjalan lebih lancar, sekaligus memulihkan mobilitas warga pascabencana.