WahanaNews.co | Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tengah jadi sorotan usai pembangunan Masjid Al Jabbar dikritik di media sosial lantaran menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan Ridwan Kamil memberikan perhatian ke semua sektor, bukan hanya perihal rumah ibadah.
Baca Juga:
Ridwan Kamil Janji Bereskan Masalah Tempat Ibadah dan Jamin Keadilan Sosial di Jakarta
"Pembangunan masjid mendapatkan perhatian Ridwan Kamil dan banyak juga program lain, seperti Petani Milenial, dukungan untuk UMKM, bahkan provinsi dengan capaian investasi tertinggi se-Indonesia," kata Eddy dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/1/2023).
Eddy mengapresiasi inovasi yang dilakukan Pemprov Jabar, salah satunya terkait digitalisasi teknologi informasi.
Eddy mengatakan kenaikan itu sejalan dengan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Jawa Barat.
Baca Juga:
DPD MARTABAT Prabowo-Gibran DKI Jakarta Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub 2024
"Beberapa kabupaten, kota, dan bahkan provinsi mencontoh apa yang sudah dilakukan Pemprov Jawa Barat dalam digitalisasi informasi. Seiring dengan itu terjadi transfer of knowledge yang tentu baik untuk membangun SDM aparatur sipil negara," lanjutnya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini juga menilai Ridwan Kamil terbuka menerima masukan dari berbagai pihak dan selalu siap berdiskusi menyampaikan rasionalisasi.
"Kita lihat Kang Emil juga merespons kritik dengan rasionalisasi dan gagasan-gagasannya. Diskusi berjalan di media sosial dan kebijakan pun bisa lebih partisipatif. Termasuk berbagai masukan untuk Masjid Al Jabbar," lanjutnya.
"Sebagai Gubernur Ridwan Kamil memberikan prioritas pada penanganan gempa Cianjur dan membantu korban. Kami bahu membahu membantu pemulihan bencana. Semua dilaksanakan dengan taktis dan cepat," terang Eddy.
Sebelumnya, pembangunan Masjid Al Jabbar, Jawa Barat, dikritik di media sosial lantaran menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Gubernur Jabar Ridwan Kamil merespons kritik itu melalui akun media sosialnya.
Dilansir detikJabar, Rabu (4/1/2023), kritik pembangunan Masjid Al Jabbar memakai APBD itu disampaikan oleh salah satu pengguna Twitter.
Akun tersebut menyebut APBD diperoleh dari pajak. Akun itu juga menyinggung ajaran Islam soal pembangunan masjid tidak menggunakan sembarang dana.
Cuitan itu langsung direspons oleh Ridwan Kamil melalui akun Instagramnya. RK juga menyertakan tangkapan layar cuitan itu.
"Akang @outst*** yth, Penggunaan dana negara itu adalah kesepakatan bersama, dibahas dengan musyawarah bersama rakyat dalam forum Musrenbang. Itulah kenapa, kita memilih demokrasi. Dimana rakyat bisa menitipkan aspirasi melalui pemda atau sistem perwakilan yaitu DPR/D. Masjid, Gereja, Pura semua BISA dibiayai negara selama itu disepakati eksekutif dan legislatif," tulis RK di akun Instragramnya.
RK turut menjelaskan perjalanan pembangunan Masjid Al Jabbar hingga diresmikan pada 30 Desember 2022.
RK mengatakan pembangunan Masjid Al Jabbar merupakan titipan aspirasi dari masyarakat Jawa barat yang menginginkan adanya masjid raya provinsi sejak 7 tahun lalu.
Tadinya Ridwan Kamil turut menyelipkan tagar #sugantehpinter atau dalam bahasa Indonesia berarti 'kirain pintar' dalam unggahannya.
Namun belakangan, tagar itu dihapus oleh Ridwan Kamil. Respons RK ini juga ramai dibahas di Twitter. [rgo]