Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Nasri Djalal, mengonfirmasi bahwa lokasi keempat pulau berdekatan dengan area eksplorasi migas yang dikelola oleh Conrad Asia Energy Ltd.
“Secara umum, keempat pulau tersebut berdekatan dengan Wilayah Kerja Offshore West Aceh (OSWA),” ujarnya. Namun, ia juga menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada data seismik memadai yang menunjukkan potensi migas signifikan.
Baca Juga:
Kisruh Kepemilikan 4 Pulau di Tapteng, Pengamat USU Ungkap Fakta Sebenarnya
“Kami mendorong adanya survei awal dan akuisisi data seismik agar potensi migas bisa diidentifikasi lebih jelas,” kata Nasri.
Menurut data BPMA, Blok Singkil (OSWA) memiliki potensi gas sebesar 296 miliar kaki kubik (BCF), sementara Blok Meulaboh (ONWA) menyimpan sekitar 192 juta barel minyak dan 1,1 triliun kaki kubik gas.
Meski begitu, potensi ini belum bisa dikembangkan penuh karena masih terganjal banyak faktor teknis dan administratif.
Baca Juga:
Ketua DPRD Sumut Soal Sengketa Empat Pulau: Harus Kita Pertahankan
Sementara itu, Kemendagri mengklaim tak tahu-menahu soal potensi migas di keempat pulau itu.
Direktur Jenderal Bina Administrasi Wilayah, Safrizal Sakaria Ali, menegaskan bahwa tugas tim pembakuan rupabumi hanya sebatas menetapkan batas administrasi, bukan mengkaji sumber daya alam.
“Kami tidak tahu-menahu bahwa ada potensi migas segala macam, karena tidak merupakan konsen dari tim pembakuan rupabumi. Karena betul-betul berdasarkan standar yang dibangun,” ujarnya.