WahanaNews.co | Tim Pencari Fakta (TPF) dari Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) telah menuntaskan investigasi terkait kasus gagal ginjal akut atau Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang menewaskan ratusan anak.
Dari investigasi itu, BPKN mendapati 8 temuan. Ketua TPF BPKN Mufti Mubarok menekankan sebagian besar korban tidak memiliki penyakit bawaan sebelumnya.
Baca Juga:
Ketua BPKN Dorong LSM Menjadi LPKSM: Sahkan Amandemen Undang Undang Perlindungan Konsumen
"Sebagian besar korban tidak punya komorbid, artinya tidak ada kelalaian atau bawaan penyakit. Berdasarkan data Kemenkes, ada 74 persen dari 324 korban adalah balita, ini cukup mengejutkan kami," ujar Mufti dalam jumpa pers di Kantor BPKN, Jakarta, Rabu (14/12/2022).
Mufti menjelaskan, hampir semua anak-anak yang menjadi korban GGAPA ini berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Berikut 8 temuan TPF BPKN terkait GGAPA:
Baca Juga:
Demi Penguatan dan Kemandirian Konsumen, ALPERKLINAS Desak Pemerintah Segera Sempurnakan dan Sahkan Revisi UUPK
1. Ketidakharmonisan komunikasi dan koordinasi antar instansi di sektor kesehatan dan farmasi dalam penanganan lonjakan kasus GGAPA
2. Ada kelalaian otoritas sektor kefarmasian dalam pengawasan bahan baku obat dan peredaran obat. BPKN menyimpulkan ada kelalaian instansi dalam pengawasan bahan baku obat dan peredaran produk obat
3. Penindakan oleh penegak hukum yang dilakukan kepada industri farmasi tidak transparan. BPKN menilai ada ketidakadilan karena ada korporasi yang sudah jadi tersangka dan belum