WahanaNews.co, Jakarta - Kritikan dari media akan semakin banyak saat tahun politik semakin dekat. Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo saat membuka Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke-25 di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/9/2023).
Namun, Jokowi berterima kasih pada seluruh komunitas pers dan wartawan di seluruh Indonesia yang selama ini telah melakukan evaluasi kritis dan cermat terhadap kinerja pemerintah.
Baca Juga:
Jokowi Dijadwalkan Kampanye di Bali untuk De Gadjah Hari Ini, 22 November
Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar media pers di Indonesia tetap mematuhi Kode Etik Jurnalisme. Baginya, hal ini adalah keunggulan media pers dibandingkan dengan jurnalisme warga atau citizen journalism.
Presiden juga memberikan apresiasi terhadap PWI sebagai organisasi wartawan terbesar dan tertua di Indonesia yang telah berperan penting dalam memastikan bahwa informasi yang diberikan kepada masyarakat adalah akurat, seimbang, dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan pihak tertentu.
Di hadapan para pemimpin redaksi dan pemilik media yang hadir, Jokowi menggambarkan kritik dari pers sebagai bentuk dukungan yang sehat dan tambahan energi untuk pemerintah.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Ia menjelaskan bahwa kritik yang diterima bervariasi, mulai dari yang disampaikan dengan sopan hingga yang kurang jelas dalam arahnya.
"Ada yang halus, ada yang samar-samar, yang perlu didalami ini larinya ke mana. Ada yang to the point, keras, pedas, banyak yang seperti ini juga. Ada yang offside, tidak jelas apa tujuannya," tuturnya.
"Ya tidak apa-apa, semuanya jadi jamu sehat dan energi tambahan ke pemerintah," sambungnya.