WahanaNews.co | Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, disebut tidak menghendaki soal kabar Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berduet di Pilpres 2024.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB, Syaiful Huda mengungkap bahwa Cak Imin sempat kaget mendengar duet Prabowo-Ganjar.
Baca Juga:
Peran Anwar Usman di Sengketa Pilkada 2024 Masih Dipertimbangkan MK
Sebagai rekan koalisi Gerindra, kata Huda, PKB berkomitmen untuk berkoalisi sampai 2024.
"Cak Imin juga kaget ada isu begitu. Itu kan reaksi respons Cak Imin. Gimana kalau ada itu. Tentu itu tidak dikehendaki oleh kita," kata Huda di kompleks parlemen, Kamis (24/11).
Ketua Komisi X DPR itu menilai wacana duet Prabowo dengan Ganjar yang merupakan kader PDIP, telah mencederai janji koalisi PKB dengan Gerindra.
Baca Juga:
Jokowi Berikan Apresiasi kepada KPU atas Kerja Keras Sukseskan Penyelenggaraan Pilpres dan Pileg Tahun 2024
Huda mengatakan buntut wacana itu, PKB telah berkomunikasi dengan Gerindra dan meluruskan isu tersebut.
Kedua partai menurut dia tak ingin saling mengkhianati untuk Pilpres 2024.
"Sudah dan kita sama-sama jaga supaya skema butir piagam kerja sama bisa terjaga, walaupun kita sama-sama berkomitmen menjaga," katanya.
Menurut Huda, Koalisi Indonesia Raya antara PKB dan Gerindra hingga kini belum sampai pembahasan pencalonan presiden dan wakil presiden.
Dia belum dapat memastikan kapan koalisi akan mengumumkan hal itu.
Mendengar isu duet Prabowo-Ganjar, Cak Imin sebelumnya mengancam bakal bikin poros baru. Dia mengakui koalisinya dengan Gerindra saat ini masih mandek pada pembahasan soal sosok calon presiden.
Di satu sisi, kata Cak Imin, hasil Muktamar memutuskan agar PKB mengusung dirinya di Pilpres. Begitu pula dengan Gerindra yang juga ngotot memajukan Prabowo.
Cak Imin percaya diri bakal membentuk poros baru jika Prabowo sampai berpasangan dengan sosok lain di luar koalisi.
"Saya bikin komposisi lain kalau gitu. Rahasia," kata Cak Imin di kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (21/11). [rgo]