Risma juga menekankan pentingnya
pemetaan kebutuhan masyarakat, sehingga program pemberdayaan dapat
berjalan dengan maksimal sesuai keinginan masyarakat.
Kementerian Sosial RI bekerjasama
dengan sejumlah perguruan tinggi negeri dalam memetakan permasalahan aktual
masyarakat guna membangkitkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga:
Kemensos Siapkan 200 Sekolah Rakyat, 100 Didukung Swasta
"Contohnya, masalah air bersih di
Papua. Berdasarkan hasil pemetaan kami, ditindaklanjuti dengan Kementerian PU
untuk penyediaan air bersihnya. Kemudian, KIP untuk
sektor pendidikan, lalu ada anak jalanan yang produksi sepatu di
Cibaduyut," ungkapnya.
Menurut dia, saat ini
tidak bisa lagi hanya bicara program yang sama, namun harus sesuai dengan keinginan
masyarakat, agar bisa maksimal.
Selain menjalankan program yang sudah
ada di dalam DIPA, pihaknya ingin bantuan tersebut bukan sekedar masyarakat
menerima bansos, melainkan program pemberdayaan turut
berjalan.
Baca Juga:
Sekolah Rakyat, Sekolah Unggulan Khusus untuk Warga Miskin
"Saya ulangi sekali lagi, ada gap (jarak) antara kebutuhan dan
bantuan. Progam bansos ini sebisa mungkin juga menghasilkan tambahan pendapatan. Jadi, selain
kita berikan pekerjaan, mereka juga kita dorong untuk menambah penghasilan
mereka. Tidak bisa hanya" oh, tugasnya
memberikan bantuan, tapi juga kita berdayakan," kata
dia. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.