WahanaNews.co | Coca-Cola Amatil (CCA) Indonesia sebenarnya berkomitmen
untuk mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT).
Bahkan, pemasangan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS) Atap sudah mereka lakukan di pabriknya, yang berlokasi di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi,
Jawa Barat.
Baca Juga:
Belajar dari Kasus di Sri Lanka, ALPERKLINAS Wanti-wanti PLN Hindari Pemadaman Listrik yang Berakibat Fatal pada Konsumen
Namun, ternyata,
aksi memanfaatkan sumber EBT ini tidaklah semudah yang mereka bayangkan.
Perusahaan menyebut, masih ada sederet kendala yang dihadapi dalam penggunaan EBT,
khususnya PLTS Atap, di pabriknya tersebut.
Public Affairs, Communication &
Sustainability Director Coca-Cola Amatil Indonesia, Lucia Karina, menyebut, ada ada empat tantangan dalam mengembangkan EBT.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Peringatkan Bahaya SUTET: Masyarakat Harus Patuhi Aturan, Pemerintah dan PLN Harus Tegas
Pertama, keterbatasan pilihan dan
ketersediaan EBT.
Kedua, regulasi yang kurang menunjang
investasi EBT untuk institusi non-pemerintah.
Ketiga, investasi yang tinggi dengan
periode pengembalian modal (payback
period) yang panjang.