WahanaNews.co | Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar membawakan Orasi Ilmiah pada Dies Natalies ke-63 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran, Bandung, secara virtual pada Rabu (13/10/2021).
Halim Iskandar merasa senang bisa hadir dalam forum akademik pasalnya dengan forum akademis ini, pemerintah dapat mendiskusikan banyak hal, mendapatkan input dari para ahli, dan akademisi dari kampus, terkait kebijakan dan program, baik yang sedang dirumuskan maupun yang sudah di implementasi.
Baca Juga:
Pengukuhan Kepala Desa se-kabupaten Toba Molor
"Nantinya, kebijakan, program dan kegiatan yang dijalankan pemerintah, tetap berorientasi pada publik sebagai citizen, berjalan sesuai kebutuhan warga, dan memiliki dampak untuk kehidupan manusia di seluruh dunia," kata Halim Iskandar.
Halim Iskandar mengatakan jika saat ini kita sedang berada dalam triple disruption, yaitu digital disruption, millennial disruption, dan pandemi disruption.
Merespons hal tersebut, pemerintah telah dan terus mengambil langkah-langkah cepat dan tepat, mulai dari menyusun kebijakan yang adil dan berkeadilan, melakukan distribusi, redistribusi, alokasi, termasuk juga melakukan pemberdayaan masyarakat, demi meningkatkan daya tahan warga desa menghadapi era disruption ini.
Baca Juga:
Mantan Kades Lumban Lintong Ditahan Terkait Dugaan Korupsi Dana Desa
Pemanfaatan Dana Desa
Dalam konteks pembangunan desa, negara terus berusaha dan memastikan, Dana Desa dapat dirasakan langsung oleh warga desa, terutama warga desa pada lapisan terbawah.