Rieke menjelaskan bahwa PLN saat ini tengah membangun tower darurat di jalur Pangkalan Brandan–Langsa setelah teridentifikasi adanya beberapa tower roboh susulan di wilayah tersebut.
Proses pemulihan di jalur tersebut menghadapi tantangan besar karena kondisi lapangan belum sepenuhnya aman akibat banjir yang belum surut dan masih adanya lumpur basah di sejumlah titik.
Baca Juga:
Bupati Dairi Launching Aplikasi Simpelaja dan E-Sada
Ia menilai perbaikan tower transmisi dalam kondisi seperti itu memiliki risiko tinggi sehingga pemulihan tidak dapat dilakukan secara terburu-buru tanpa memperhitungkan aspek keselamatan secara matang.
“Saat ini PLN terus melakukan upaya pemulihan, mulai dari perbaikan jaringan, pemulihan tower, hingga pemasangan tower darurat,” jelas Rieke.
Namun ia mengingatkan bahwa langkah-langkah tersebut belum dapat langsung menjamin pemulihan listrik secara menyeluruh dalam waktu dekat karena seluruh tahapan harus mengikuti standar teknis yang aman.
Baca Juga:
Proyek APBN 2025 BWSS II Medan di Dairi Diduga Dikerjakan Asal Jadi
Dalam masa tanggap darurat, Rieke memberikan apresiasi terhadap langkah PLN yang telah menyalurkan 48 unit genset ke Banda Aceh dan sejumlah wilayah terdampak lainnya.
Langkah tersebut dinilai penting untuk menopang operasional fasilitas vital, terutama layanan kesehatan, dengan total daya yang disalurkan mencapai 4.254 kVA.
Rieke juga menyoroti pentingnya kelancaran distribusi bahan bakar minyak dari Pertamina untuk mendukung operasional genset darurat yang tersebar di berbagai lokasi terdampak.