“Aktivitas gelombang atmosfer tersebut terutama memperkuat pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua,” tutur Guswanto.
Ia menambahkan bahwa Bibit Siklon Tropis 93W yang berada di timur Filipina turut memberi dampak tidak langsung berupa peningkatan hujan di Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
Baca Juga:
Cek Mahar Rp 3 Miliar Berujung Penahanan, Kakek Tarman Jadi Tersangka Pemalsuan Dokumen
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno menyatakan pemerintah siaga penuh menghadapi potensi hujan lebat yang diperkirakan terjadi hingga akhir tahun.
“BMKG sudah menyampaikan ada potensi hujan lebat, bahkan sangat lebat sampai akhir tahun ini, termasuk di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Jawa, Kalimantan, Maluku, dan Papua,” kata Pratikno dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Ia menegaskan bahwa berbagai langkah antisipasi telah dipersiapkan lebih awal untuk meminimalkan risiko bencana banjir dan longsor.
Baca Juga:
Bupati Aceh Selatan Terbang ke Arab Saudi Saat Banjir Belum Surut, Kemendagri: Tak Ada Izin
“Dan ini, kami telah mewaspadai dan mempersiapkan sedini mungkin untuk mengurangi risiko semaksimal mungkin,” ucap Pratikno.
Salah satu metode yang disiapkan pemerintah adalah pelaksanaan operasi modifikasi cuaca untuk menekan intensitas hujan di wilayah-wilayah yang diprediksi menerima curah hujan ekstrem.
Pratikno berharap seluruh upaya mitigasi tersebut mampu memperkecil potensi dampak bencana di wilayah rawan sepanjang periode cuaca ekstrem.