Hal ini terbukti ketika Universitas Moestopo mendapatkan ASIC Inclusivity Award dari Accreditation Service for International Schools, Colleges & Universities yang berpusat di Inggris.
"Tantangan untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan tetap besar. Ketegangan terus berlanjut, dan generasi baru tumbuh di tengah konflik yang berkepanjangan. Hal-hal tersebut harus menjadi perhatian kita bersama demi mewujudkan dunia yang damai bagi semua," kata Nadirah.
Baca Juga:
Akreditasi Unggul, FKG Universitas Moestopo Telah Hasilkan 4.721 Dokter Gigi
Argumen Nadirah itu sejalan dengan Ketua Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII), Dr. Agus Haryanto. Menurut Dr. Agus saat ini dunia tengah menghadapi ketegangan dan pertikaian yang dapat mengoyak kemanusiaan dan keadilan global.
AIHII, yang pendiriannya juga dimotori oleh Prodi HI FISIP Universitas Moestopo, secara tegas mengutuk tindakan agresi yang dilakukan oleh kedua pihak dan mendesak kedua belah pihak untuk mempertimbangkan 'Solusi Dua Negara' sebagai landasan utama negosiasi demi mencapai perdamaian yang berkelanjutan dan adil bagi kedua bangsa.
AIHII juga mendesak PBB dan organisasi internasional lainnya untuk bergerak mencari solusi demi mencapai perdamaian dan memobilisasi bantuan baik moril maupun materil.
Baca Juga:
Kejaksaan Agung dan FIKOM Universitas Moestopo Jajaki Kerjasama Strategi Komunikasi Publik
"AIHII mengajak keseluruhan warga Indonesia untuk dengan tekad bulat bersatu padu dan berkomitmen mendalam dalam mendukung aspirasi kemerdekaan bangsa Palestina. Ini sejalan dengan prinsip-prinsip yang tertera dalam Pembukaan UUD 1945 yang menolak setiap bentuk penjajahan, sebab penjajahan bertabrakan dengan esensi nilai kemanusiaan dan prinsip keadilan," pungkas Dr. Agus.
[Redaktur: Amanda Zubehor]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.