1. Cultural Immersion – Wisatawan semakin mencari pengalaman yang dekat dengan budaya lokal, seperti desa wisata, kerajinan tradisional, dan interaksi langsung dengan masyarakat.
2. Eco-friendly Tourism – Tren wisata berbasis keberlanjutan mengalami peningkatan seiring bertambahnya kesadaran lingkungan.
Baca Juga:
AXEAN Festival Didukung Kemenparekraf, Musik Indonesia Didorong Tembus Pasar Global
3. Nature and Adventure-based Tourism – Wisata alam dan petualangan seperti geopark, hiking, biking, serta standar keselamatan tinggi menjadi daya tarik utama.
4. Culinary and Gastro-tourism – Indonesia memperkuat sektor ini melalui program seperti Wonderful Indonesia Gourmet, Wonderful Indonesia Event, serta pembinaan pelaku UMKM kuliner.
5. Wellness Tourism – Tren global yang terus naik seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap kesehatan holistik. “Indonesia memiliki peluang besar untuk mengambil posisi yang kuat di segmen ini,” ujar Widi.
Baca Juga:
Harmoni Budaya dan Alam: Seba Baduy Perkuat Wajah Pariwisata Nasional
6. Bleisure (Business + Leisure) – Perpaduan kegiatan MICE, berjejaring, dan rekreasi dalam satu perjalanan yang kini populer di kalangan profesional.
"Keenam tren ini dapat menjadi referensi bagi para pelaku industri, untuk mengembangkan produk-produk wisata yang lebih beragam. Namun tetap relevan, terkurasi, dan sesuai dengan karakteristik pasarnya," tambahnya.
Dengan berbagai target dan tren tersebut, pemerintah berharap industri pariwisata Indonesia mampu tampil lebih kompetitif, inovatif, dan berkelanjutan dalam menghadapi persaingan global.