Seluruh korban meninggal dan luka dibawa ke RSUD Sawahlunto guna proses perawatan dan identifikasi jenazah.
"Sepuluh diantaranya meninggal dunia, empat lainnya luka-luka," kata Octavianto.
Baca Juga:
Pemadaman Listrik di Sukarame Baru Labura: Warga Resah Akibat Ledakan Travo
Kronologi Ledakan Versi Polri
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan semua bermula pada pukul 09.00 WIB, saat para pekerja memulai aktivitas penambangannya.
Kala itu, Kepala Teknik Tambang (KTT) perusahaan terkait mengetahui bahwa lubang mengeluarkan kepulan asap yang diiringi oleh letupan kecil dari dalam lubang tambang.
Baca Juga:
Ledakan Gudang Amunisi di Ciangsana, 31 Rumah Warga Rusak
"Saat para pekerja lubang memulai aktivitas penambangan tambang dalam diketahui oleh KTT PT NAL atas nama Dian Firdaus, lubang mengeluarkan kepulan asap dan diiringi letupan kecil," ucap Dedi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/12).
Merespons hal itu, KTT pun menginstruksikan kepala lubang untuk melakukan pengecekan ke dalam lubang. Usai ledakan itu, sebanyak 15 pekerja dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang batu bara.
Mengandung Gas Metan