Bahkan, selama melancarkan aksinya, Susanto pernah praktik sebagai dokter spesialis kebidanan dan melakukan operasi di salah satu rumah sakit di Kalimantan.
Susanto yang merupakan lulusan SMA melamar sebagai dokter di PT PHC pada 2020 lalu. Dalam surat lamarannya, Susanto menggunakan identitas orang lain yakni dokter bernama Anggi Yuritno.
Baca Juga:
TP PKK Kolaka Utara Gelar Sosialisasi Kesehatan Reproduksi dan Cegah Stunting bagi Pelajar
Dengan menggunakan berbagai dokumen persyaratan palsu, Susanto berhasil diterima dan ditempatkan di Occupational Health and Industrial Hygiene (OHIH) di Pertamina Cepu, Jawa Tengah.
Selama dua tahun, ia bekerja di tempat tersebut tanpa kecurigaan.
Namun, aksinya terbongkar saat ia hendak memperpanjang kontrak kerjanya. Pihak PT PHC menemukan ketidaksesuaian data saat melakukan verifikasi ulang, terutama terkait dengan dokumen profesi seperti Surat Tanda Registrasi (STR) yang harus diperbarui.
Baca Juga:
Dr. Rudi Iskandar Terpilih Sebagai Ketua IDI Tapsel 2023-2026 dalam Muscab Serentak
Setelah dilakukan investigasi, ternyata semua data yang digunakan oleh Susanto ternyata palsu.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.