Di Mother Station CNG Semarang bersama Pertagas Niaga, gas akan dikompres menjadi CNG untuk diniagakan ke market non-pipeline.
Mother Station menggunakan 4 compressor kapasitas 1.300 m³/ jam atau setara dengan 3 BBTUD.
Baca Juga:
Transaksi Gas Fiktif, KPK Tahan Eks Direktur PGN dan Komisaris IAE
“Pipa jumper line digunakan untuk penyaluran gas untuk industri dengan melakukan pengembangan pipa distribusi dari Tambak Lorok sampai dengan Mangkang dan KIK Kendal,” katanya, Sabtu (2/10/2021).
Di sektor industri, gas bumi disalurkan ke industri Demak termasuk PT Aroma Kopi sampai sekitar 2,5 BBTUD.
Hingga saat ini, PGN di area Semarang dan sekitarnya melayani 14 pelanggan komersial industri, 6 pelanggan kecil UMKM, dan 13.700 pelanggan rumah tangga di wilayah Jawa Tengah dengan total penyaluran gasnya sekitar 17 BBTUD.
Baca Juga:
PGN Berangkatkan 1.267 Pemudik Gratis dari Jakarta ke Pulau Jawa
Selain itu, jumper line Tambak Lorok juga digunakan untuk mendukung PT Rekind untuk commissioning Lapangan Jambaran Tiung Biru dengan kebutuhan gas sebesar 4 sampai 8 BBTUD.
Toto melanjutkan interkoneksi pipa ini juga akan berguna untuk mengoptimalkan distribusi gas bumi di Jawa Tengah, khususnya mempersiapkan jalur distribusi gas bumi di kawasan industri seperti di Batang dan Kendal.
“KJG mendukung penuh upaya Subholding Gas untuk penguatan penguatan konektivitas gas bumi untuk bisa memberi nilai tambah di pusat-pusat ekonomi di Jawa Tengah. Jika perkembangan industri semakin menggeliat, maka dapat memperkuat investasi daerah,” ujarnya.[qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.