"Kalau tujuannya untuk mendongkrak popularitas, saya kira akan lebih efektif uang itu dibuat 150 ribu hingga 200 ribu kaus atau mencetak 300 ribu hingga 400 ribu kalender," ucapnya.
"Jadi, perlu dicatat bahwa rumah tersebut tidak diberikan tiba-tiba, tetapi diperjuangkan kawan kawan korban sesama aktivis 98 sejak empat tahun yang lalu."
Baca Juga:
Adian Sebut PDIP Masih Kaji Peluang Ikut PKS Usung Anies di Pilkada Jakarta
"Jika Kontras dan Haris Azhar menganggap itu adalah kesalahan, maka timpakan kesalahan tersebut 100 persen pada saya. Bukan ke Erick, Agus Gumiwang atau Airlangga."
"Jika itu salah, maka yang salah adalah komitmen saya dan kawan kawan untuk menepati janji, rasa peduli serta keberpihakan pada korban, tidak ada motif lain, tidak ada tujuan lain," katanya.
Adian berharap Rivanlee Anandar maupun Haris Azhar tidak hanya mengkritik, tetapi mengajarkannya agar ketika terjadi hal serupa, Adian tahu memilih waktu kapan bantuan bisa diberikan.
Baca Juga:
Buku Catatan Hasto PDIP Disita KPK, Adian Napitupulu Mengaku Heran
"Apakah awal periode pemerintahan? Atau seperti saat ini di pertengahan periode atau nanti di akhir periode pemerintahan."
"Karena menurut saya, kapan pun adalah waktu yang tepat untuk memberi. Namun, jika dipandang dari kaca mata konspiratif dan tendensius tetap saja selalu bisa dianggap ada kepentingan politik di balik hal itu," pungkas Adian Napitupulu. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.