WahanaNews.co | Indonesia akan memberangkatkan 92.825 jamaah haji ke Arab Saudi pada tahun ini.
Ini merupakan tahun pertama usai penyelenggaraan haji vakum selama dua tahun lantaran pandemi Covid-19.
Baca Juga:
IPHI Minta KPK Serius Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji Khusus
Meski telah mengizinkan jamaah dari luar negeri, namun Arab Saudi tetap mensyaratkan beberapa hal kepada para calon jemaah.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com (10/4/2022), syarat tersebut meliputi usia jamaah di bawah 65 tahun menurut kalender Masehi, dan sudah menerima dosis lengkap vaksin Covid-19.
Selain itu, Arab Saudi juga mengharuskan calon jamaah untuk melampirkan hasil negatif tes PCR yang diambil dalam kurun waktu 72 jam sebelum keberangkatan.
Baca Juga:
Bupati Satono: 327 Haji Sambas Tiba, Diharapkan Jadi Teladan Masyarakat
Artinya, calon jamaah dari seluruh dunia tidak boleh terinfeksi virus Corona sebelum berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji.
Lantas, bagaimana jika calon jamaah haji ternyata positif Covid-19 sebelum keberangkatan?
Keberangkatan ditunda
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Budi Sylvana mengatakan, jamaah haji yang positif Covid-19 akan ditunda keberangkatannya.
"Jamaah haji yang sewaktu akan berangkat positif Covid-19, harus ditunda keberangkatannya sampai sembuh," ujar Budi, Senin (23/5/2022).
Pasalnya, syarat mutlak untuk memasuki Arab Saudi adalah hasil negatif dari tes polymerase chain reaction atau PCR kurun waktu 3x24 jam sebelum keberangkatan.
Lebih lanjut Budi menuturkan, calon jemaah yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 dengan bukti berupa hasil negatif tes PCR, bisa segera berangkat untuk menunaikan ibadah haji.
"Jika sudah sembuh, (hasil) PCR negatif, maka akan kita koordinasikan dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk keberangkatannya," ujar Budi.
Jamaah diminta jaga kesehatan
Diketahui, gelombang pertama jemaah haji dari Tanah Air akan berangkat ke Madinah pada 4 Juni 2022.
Kemudian, disusul dengan keberangkatan gelombang II jamaah haji dari Tanah Air ke Jeddah pada 19 Juni 2022.
Dikutip dari laman Kemenag (23/5/2022), Menag Yaqut Cholil Qoumas meminta calon jamaah untuk menjaga kesehatan menjelang keberangkatan.
Sebab, selain Covid-19, musim panas yang sedang melanda Arab Saudi juga perlu diwaspadai.
"Saya perlu sampaikan, di Saudi sedang musim panas. Jadi kemarin kami ke sana, itu temperatur kurang lebih 40-44 derajat Celcius," ungkap Yaqut, setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Senin (23/5/2022).
Menurut informasi, angka tersebut bukan merupakan puncak musim panas Arab Saudi.
Yaqut mengatakan, saat pelaksanaan ibadah hingga puncak haji, diperkirakan temperatur bisa mencapai 50 derajat Celcius.
Oleh karena itu Menag berharap, jemaah harus mulai mempersiapkan diri dengan kondisi cuaca yang demikian.
Salah satunya, dengan memperhatikan asupan gizi dan kondisi kesehatan agar tubuh tetap prima.
"Setidaknya untuk melaksanakan semua proses ibadah dari awal sampai akhir. Itu pesan saya. Persiapkan fisik sebaik-baiknya dan mental tentu saja," pesan Menag. [rsy]