Saat itu, SBY melakukan reshuffle karena menanggapi berbagai
kritik yang menilai kabinet yang ia pimpin bekerja dengan tidak maksimal.
Kemudian, SBY kembali melakukan reshuffle Kabinet Indonesia
Bersatu pada 7 Mei 2007. Saat itu, ia merombak sejumlah posisi menteri, salah
satunya mengganti Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra dengan Hatta
Radjasa.
Baca Juga:
Kabinet Prabowo-Gibran, Berikut Bocoran Daftar Kementerian yang Dilebur dan Dipecah
Ia juga mengganti posisi Sofyan Djalil yang sebelumnya
menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika menjadi Menteri BUMN.
Kemudian, SBY kembali melakukan perombakan pada 20 Mei 2010.
Saat itu, ia hanya mengganti posisi Menteri Keuangan yang ditinggalkan Sri
Mulyani menyusul pengunduran dirinya karena mulai menjabat sebagai Direktur
Bank Dunia.
Setahun berselang, tepatnya 17 Oktober 2011, SBY kembali
merombak jajaran kabinetnya. Saat itu, perombakan kabinet SBY sempat memicu
kontroversi, lantaran tetap mempertahankan Andi Mallarangeng dan Muhaimin
Iskandar yang diduga terlibat kasus korupsi.
Baca Juga:
Prabowo: Kabinet Harus Sesuai Skala Indonesia, Bukan Negara Kecil
SBY mengganti sejumlah posisi menteri, seperti menunjuk Amir
Syamsudin sebagai Menteri Hukum dan HAM hingga menempatkan Dahlan Iskan sebagai
Menteri BUMN.
Dua tahun berselang, 15 Januari 2013, SBY akhirnya secara
resmi mengganti Andi Mallarangeng yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus
korupsi Hambalang. Posisi Andi sebagai Menpora saat itu digantikan oleh Roy
Suryo. [dhn]