WahanaNews.co | Mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang semakin buruk, apalagi di Indonesia terdeteksi virus Covid-19 variant of concern, salah satunya varian Delta asal India yang bersifat
lebih menular daripada varian asal Inggris, B.117.
Sejumlah
wilayah Tanah Air mengalami lonjakan tajam, begitu juga di Jakarta, di mana lonjakan kasus Covid-19 sudah mencapai angka empat ribu, tepatnya pada Kamis (17/6/2021) kemarin.
Baca Juga:
Sikapi Dualisme Organisasi Profesi Kedokteran di Indonesia, Menko Yusril Sebut Idealnya Satu
Maka, Perhimpunan Profesi Dokter Indonesia mendesak pemerintahan Jokowi menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara menyeluruh dan serentak, terutama di Pulau
Jawa.
Desakan
ini merespons lonjakan kasus Covid-19 yang tengah terjadi di Indonesia pasca-libur Idul Fitri dan munculnya varian baru virus
yang menjadi perhatian(variant of concern).
Satgas
Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia, Erlina Burhan, mengatakan, ada lonjakan pasien yang luar biasa dalam
satu bulan terakhir dan terjadi secara lebih cepat dari sebelumnya.
Baca Juga:
Resmi Dilantik, IDI Cabang Sikka Periode 2024-2027 Dipimpin Dokter Tedi, Berikut Susunan Kepengurusannya.!!
Tak hanya
itu, angka hunian tempat tidur di rumah sakit(bed occupancy rate/BOR)pun, yang baru berkisar 20-30 persen pada bulan lalu, saat ini di
Jakarta telah melonjak menjadi lebih dari 80 persen.
Berdasarkan
data yang dihimpun Perhimpunan Profesi Dokter, kasus Covid-19 melonjak 500 persen dari 15 Mei hingga 17 Juni 2021,
sebagaimana dikutip dari laman Anadolu
Agency.
"Ini
membuat kami khawatir. Kami ini kan
di hilir, kalau di hilir ada batasnya. Oleh sebab itu kami meminta pemerintah
pusat tegas, terapkan PPKM menyeluruh, jangan sporadis," kata Erlina, melalui konferensi pers virtual, Jumat (18/6/2021).
Lebih
lanjut, Erlina mengatakan, antrean pasien mulai tampak di Instalasi Gawat Darurat
(IGD) dan banyak yang membutuhkan oksigen.
Sementara
itu, titik oksigen di IGD sangat terbatas.
"Ini
menjadi dilematis sekali bagi dokter untuk memutuskan mana yang diberi oksigen. Tidak
menyenangkan bagi dokter, bagi keluarga pasien yang melihat keluarganya sesak
tapi tidak bisa diberi oksigen," tutur Erlina.
Di sisi
lain, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Isman Firdaus, mengatakan, munculnya kasus-kasus
denganvariant of concern ini seharusnya
disikapi dengan pembatasan yang lebih ketat.
Pasalnya,variant
of concern seperti Delta atau B.1.617 dan Alpha B.1.17 yang telah ditemukan
di Indonesia memiliki karakteristik lebih cepat menular.
Sebab,
menurut Isman, lonjakan pasien yang terjadi saat ini patut dicurigai sebagai
dampak dari menyebarnya varian tersebut.
"Ini patut
dicurigai dan dikhawatirkan, sehingga kita harus betul-betul melakukan rem
darurat," kata Isman.
Perhimpunan
5 Profesi Dokter juga mengusulkan agar PPKM menyeluruh dilakukan, seperti penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada masa awal pandemi.
"Kita
sudah pernah menerapkan yang dikenal sebagai PSBB dan itu berhasil menurunkan transmisi di masyarakat, tapi
sekarang ini terjadi lonjakan. Oleh sebab itu kita terapkan kembali yang
pernah kita lakukan ini," kata Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto.
Agus juga
meminta agar implementasi PPKM mikro dapat berjalan secara maksimal, serta diiringi dengan
percepatan program vaksinasi Covid-19. [dhn]