WahanaNews.co | Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Men-PPPA), Bintang Puspayoga, menyatakan bahwa terjadinya perdagangan orang yang marak dilakukan oknum tidak bertanggung jawab telah menjadi fenomena gunung es bagi Indonesia.
"Perlu menjadi catatan bahwa angka ini merupakan fenomena gunung es, di mana korban dan kasus yang terjadi masih jauh lebih tinggi daripada yang terlaporkan," kata Bintang, dalam Rakornas Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan TPPO, yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (14/9/2022).
Baca Juga:
Diduga Korban TPPO, ABK Melapor ke Bareskrim Polri
Bintang menyebut jika data dalam Simfoni PPPA sepanjang tahun 2021 menunjukkan bahwa perdagangan orang mengalami kenaikan sampai tiga kali lipat.
Naiknya jumlah kasus yang terlapor memberi gambaran jelas bila perdagangan orang semakin dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia.
Data yang didapat pun diduga belum mencakup semua kasus yang terjadi atau diketahui oleh pemerintah.
Baca Juga:
Disebut Lakukan TPPO, Kuasa Hukum “Joker” Tantang Buktikan!
Dari data yang dimiliki oleh Kementerian PPPA pun, perempuan dan anak-anak yang menjadi korban banyak diperdagangkan sebagai pekerja utamanya dalam sektor rumah tangga, dikawinkan secara paksa, dilacurkan, hingga penawaran adopsi ilegal pada anak-anak.
Menurut Bintang, fenomena gunung es juga dipicu dengan cara beragam, yang salah satunya melalui penggunaan teknologi canggih yang telah mempermudah pelaku perdagangan orang menjerat korban yang masuk dalam kelompok rentan.
“Perdagangan orang semakin dekat dengan kehidupan kita dengan modus yang semakin beragam. Penggunaan teknologi untuk menjerat korban perdagangan orang,” ujarnya.